MENYEBERANGI SUNGAI
PENDAHULUAN
Pengetahuan mengenai sungai, arus, penyeberangan dan lain-lain merupakan pengetahuan yang sangat penting, yang lebih penting lagi adalah kemampuan menilai situasi termasuk alternatif lain untuk menyebrang. Hal ini penting karena pada beberapa kejadian terdapat kecelakaan terutama pada saat penyebrangan sungai yang menunjukan kurang pengetahuan mengenai arus dari para Leader.
PERENCANAAN
Di pegunungan sebagai konsekuensi tipisnya lapisan tanah subur dan tutupan tumbuhan, arus seringkali naik dengan cepat dan seringkali tidak dapat disebrangi sebaliknya jika hujan berhenti maka jumlah air akan menurun dengan cepat. Hal ini cukup bernilai untuk digunakan sebagai suatu acuan dalam menilai sungai.
Sangat bijaksana untuk mengantisipasi kenaikan jumlah air, rencanakan jalur yang akan ditempuh dengan cara memperhatikan ramalan cuaca, berapa kali terjadi banjir dalam setahun dan kapan jadwal pelepasan air dari dam-dam.
Menyeberang atau tidak
Meskipun demikian, dalam perencanaan yang sangat telitipun, perencanaan tidak akan dapat meniadakan berbagai kemungkinan yang timbul. Adalah sifat dari pegunungan yang tidak dapat diduga keadaan yang tiba-tiba atau perubahan rencana akhirnya membuat pemimpin kelompok disudutkan pada pilihan : menyeberang atau tidak?? Jika penyebrangan secara langsung dan tidak ada resiko yang ditempuh maka pilihlah lokasi yang paling mudah untuk disebrangi. Tapi jika dirasakan terdapat keraguan maka pikirkan berbagai kemungkinan dan alternatif sebelum memutuskan untuk melakukan penyebrangan.
Pada beberapa aspek dalam pengetahuan kegiatan dialam bebas, keputusan seringkali diambil berdasarkan pengalaman dan akal sehat. Faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai adalah : Lebar sungai, kedalaman air, warna air, arus dan gerakan putaran arus dan bentuk dari dasar sungai. Selain hal tersebut, pertimbangan lain adalah kondisi fisik dari anggota kelompok dan buatlah pertanyaan :
“Seberapa aman Penyebrangan bagi kebanyakan anggota” .
Alternatif
Pertimbangan pertama adalah seterpencil apa lokasi penyebrangan.
Periksa peta dengan seksama, baik kebagian hulu maupun hilir. Apakah ada jembatan dekat dengan lokasi sehingga tidak perlu menyeberangi sungai secara langsung.
Jika memang harus menyebrang, perhatikan ramalan cuaca apakah terdapat kemungkinan untuk menunggu sampai air turun ? jika tidak apakah kelompok harus tidur dengan membuat bivak ?
Jika kelompok dalam keadaan sehat dan waktu cukup lapang maka dapat dipilih alternatif mengikuti sungai kearah hulu dan menyeberangi sungai pada tempat yang volume airnya lebih kecil/dangkal. Permasalahannya adalah seberapa jauh kelompok akan berjalan dan bagaimana daerah yang akan dilalui, apakah dibagian lain masih ada lokasi penyebarangan yang lebih baik? Dan apakah stamina menunjang untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal itu adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
Tidak perlu ditekankan lagi bahwa menyebrangi sungai dengan metoda apapun terdapat resiko yang cukup tinggi. Menyeberang sungai adalah prosedur darurat, yang hanya dapat dilakukan apabila alternatif lain tidak ada.
PEMERIKSAAN
Jika ternyata sungai terlihat dapat disebrangi dengan aman, pemimpin kelompok harus memeriksa sungai untuk dapat menemukan titik penyebrangan paling aman. Kemampuan membaca gerak arus dipermukaan air merupakan bantuan yang sangat menolong untuk dapat menentukan bentuk dasar sungai.
Aliran air yang biasanya ditandai dengan bentuk “V” halus yang panjang menunjukan arus bawah, “Ombak berdiri” bisanya menandakan adanya batuan pada dasar sungai yang mana memantulkan air keatas. Bentuk seperti ini tidak begitu berbahaya, tetapi menggambarkan dasar sungai yang tidak teratur sehingga menyulitkan untuk disebrangi. Pada permukaan seperti batuan membentuk ulakan / pusaran kebawah dimana arus berputar sebaliknya dari arus utama. Jika halangannya besar dan undakan arus tegak seringkali membentuk arus bawah terhadap halangan. Arus vertikaL (stopers) dapat sangat berbahaya jika kita masuk kedalamnya karena akan sulit untuk melepaskan diri halangan yang terlihat atau tidak terlihat seperti cabang pohon juga membahayakan
Selection of Crossing Point
Untuk memilih titik penyebrangan yang baik terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Perhatikan peta arus dengan lebar lebih dari 8 M seringkali ditunjukan dengan dua garis sejajar pada peta berskala 1:50.000, peta 1:25.000 juga menunjukan tempat dimana aliran pecah menjadi beberapa aliran kecil yang mana dapat disebrangi lebih mudah dengan aliran utama.
Seringkali lebih mudah menyebrangi sungai dekat muara. Aliran yang akan masuk ke danau biasanya tenang dan konsekuensinya arus akan melambat sekitar setengah sampai satu kilometer. Pada umumnya air cukup dalam tetapi pergerakannya lamban sehingga diperluikan kehati- hatian bagi orang yang menyebrang terutama bagi yang tidak bisa berenang.
Daerah yang dipilih harus bebas dari hambatan baik itu hambatan yang terlihat maupun tidak seperti batu besar atau pohon tumbang yang mana dapat menghambat tali atau menjebak perenang. Hindari tepian yang tinggi dan yakinkan daerah tujuan mudah dicapai dengan akses yang mudah.
Hambatan buatan orang seperti jembatan roboh menyediakan tambahan peringatan.
Arus seringkali sangat kuat pada sisi luar belokan. Disini seringkali kita temukan tepian yang terkikis dengan dalam, arus yang sangat deras tidak kondusif bagi penyebrangan yang aman.
Dasar sungai juga mungkin dicari yang paling rata bebas dari kedalaman yang bervariasi batuan besar, batuan tajam atau lumpur.
Pada beberapa kasus pemilihan titik penyebrangan dapat dipengaruhi oleh keterbatasan peralatan yang dibawa oleh kelompok.
Jika penyebrangan tidak dapat diamankan oleh penggunaan tali maka penyebrangan harus dibatalkan. Panjang tali itu sendiri merupakan hal yang membatasi melakukan penyebrangan idealnya lebar sungai tidak lebih dari sepertiga panjang tali.
Penyebrangan yang lebih panjang dari itu hanya dapat dilakukan oleh penggunaan pelampung akhirnya anda harus memikirkan bagaimana jika anggota regu gagal menyebrang dan hanyut apakah mereka dapat diselamatkan atau tidak.
PERSIAPAN
Pada saat titik penyebrangan telah ditentukan maka saatnya memilih metoda dengan situasi dan kondisi fisik anggota. Diskusikan dengan kelompok mengenai prosedur penyebrangan, bagaimana mengikat pada tali, bagaimana mengatur pakaian, bagaimana cara berdiri dan prosedur jika terjatuh yakinkan setiap orang mengetahui tanggung jawab mereka. Atur kelompok dalam kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan ukuran tubuh dan kekuatannya. Cobalah cara penyebrangan ditepi sungai sehingga kita yakin semua anggota mengetahui cara mengoperasikan alat. Cara terbaik dalam berkomunikasi adalah menggunakan komunikasi visual,
River Crossing Without Rope
Banyak sungai yang dapat disebrangi tanpa harus menentukan lokasi yang mudah, perlu diingat setiap satu setengah langkah dapat memunculkan bahaya pada anggota regu terutama apabila mereka membawa beban berat. Melompat dari satu batu ke batu yang lain suatu cara untuk menunjukan kemampuan tetapi juga sesuatu yang dapat mempermudah medapatkan cedera kaki atau sikut yang retak. Pilihlah cara menyebrang yang mudah bagi kelompok dan hindari menyebrang pada batuan basah atau licin, lebih baik masuk kedalam air dan mengorbankan kaki daripada terpeleset dari batu.
Jika anda memutuskan untuk masuk ke air ada teknik dasar untuk menyebrang yang dapat di gunakan baik kelompok terikat oleh tali maupun tidak. Aturan pertama tetap pakai sepatu anda. Sepatu dapat melindungi kaki dari batuan tajam dan menyediakan pijakan yang kokoh dibanding dengan kaki telanjang dapat juga anda melepas kaos kaki anda. Jika anda memiliki gaiter dapat juga digunakan karena gaiter dapat melindungi kaki dan mengurangi mati rasa karena dingin, melindungi kaki dari batuan kecil dan pasir yang masuk sepatu. buka baju hangat anda dan gulung celana sampai diatas batas air. Pakaian yang longgar dapat membahayakan karena akan seperti layar tertiup angin. Ransel tetap dipakai tapi jangan pasang tali pinggangnya apabila anda hanyut anda akan mudah melepasnya.
Di dalam air usahakan menghadap arus dengan kaki terbuka kira-kira setengah meter. Jika anda menghadap kesisi lain maka arus akan dapat menyeret dan menyebabkan lutut terluka. Jangan menyilangkan kaki tapi lakukan gerak ke samping secara bertahap, yakinkan kaki yang satu telah berdiri kokoh sebelum memindahkan kaki yang lainnya. Usahakan untuk mempertahankan pijakan pada dasar sungai hal ini membantu untuk tetap berdiri pada posisi sehingga akan mendorong kerah yang kita inginkan. Punggung harus berada setengah lingkaran kearah sisi yang dituju untuk mencapai efek “ferryglide”. Tongkat yang ditempatkan didepan dapat menjadi kaki ketiga dan membantu stabilitas. Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman air.
Jika anda terpeleset lepaskan ransel anda segera, tetapi pegang kuat- kuat karena ransel dapat mengambang, jangan melawan arus usahakan kita ikuti arus dengan kaki terlebih dahulu sehingga kita dapat menemukan pijakan. Hindari pohon yang tenggelam yang mana kita akan mudah terjebak oleh kekuatan air.
With Stick
Penyebrangan dapat dilakukan tanpa tali jika tinggi muka air cukup rendah dimana konsekuensi yang dihadapi jika jatuh hanya basah.
The Huddle
Tiga orang dengan tinggi yang sama berpelukan dengan 3 tangan berhubung-hubungan. Orang yang terkuat harus menghadap arus, kelompok ini berpegangan satu dengan yang lainnya dengan menyebrang. Jika dasar sungai tidak rata disarankan untuk bergerak satu persatu, kelompok harus bergerak atas perintah pemimpin behati-hatilah pada saat memasuki atau meninggalkan sungai karena pada saat itu salah satu anggota harus melepaskan pegangannya
In Line Astern
Tiga orang dalam satu kelompok mengambil posisi seperti pada gambar, semua anggota menghadap arus dan berpegangan pada pinggang dari anggota yang didepan. Pemimpin jika mungkin memegang tongkat. Kelompok ini bergerak kesamping secara bersama-sama yang daitur oleh komando pemimpin kelompok
In Line Abreast
Cara ini dilakukan oleh tiga orang atau lebih yang bergandengan dan memegang tongkat panjang.
RIVER CROSSING WITH ROPE
Continous Loop System
Sistem ini terdiri dari dua ujung tali yang terikat untuk membentuk lingkaran. Panjang tali ditentukan oleh lebar sungai yang disebrangi misalnya panjang tali 40 M dapat menyebrangi sungai dengan lebar 12 M
B, adalah orang yang terkuat atau terbesar dari anggota, menyebrang terlebih dahulu. Dia terikat pada tali yang diikatkan pada ketiak, dia menyebrang dan ditahan oleh A. A dan C tidak membilay jika B hanyut dia ditarik ke pinggir oleh C dimana A membiarkan tali kendur.
Jika B sudah sampai ke pinggir sungai dia dapat melepaskan ikatannya. C dapat menyebrang dibantu oleh A. jika C hanyut dia ditari ke pinggir oleh B
Jika dua orang sudang menyebrang maka posisi bilaying berada pada B yang berdiri diatas D. jika D hanyut maka dia dapat ditahan oleh C.
Untuk orang terakhir yang menyebrang dilakukan seperti posisi pertama dibantu oleh B, ditarik kepinggir oleh C jika ia hanyut. Yang paling penting adalah usahakan tali bebas dari air untuk mengurangi hambatan.
Jika terdapat dua tali maka pemimpin dan orang kedua dapat melakukan bilaying seperti pada gambar. D dan sisa anggota terikat pada tengah-tengah tali pertama yang mana ujung yang satu dipegang oleh C. D dibilay oleh A dan B pada saat dia menyebrang secara diagonal, pada saat dia jatuh maka dia dapat ditolong oleh C. pada saat sampai disisi sungai dia melepas tali dan mengikatkan tali dari B dan C untuk ditari oleh A. A kemudian menarik tali untuk menyebrangkan orang selanjutnya.
PENDULUM SYSTEM
Pada sistem pendulum ujung tali dipegang dari posisi hilir untuk menyediakan bantuan bagi yang menyebrang seperti sistem continous loop harus orang yang terbesar dan terkuat.
a. B. terikat pada tali dengan panjang sepertiga panjang tali dari A. ujung tali yang lain diikatkan sehingga membentuk lingkaran. A berposisi di atas B dengan mengkaitkan tali pada tambatan. Jika tidak ada tambatan maka anggota lain harus membantu menahan tali. B menyebrang sungai dengan dibantu oleh tali yang dipegang oleh A jika B terpeleset maka dia diamankan oleh C
b. Sampai di sebrang B melepas tali dan menyerahkan pada C yang terikat dan menyebrang dibantu oleh A dan dibelay oleh B dan D. Pada posisi ini tali pendulum dapat dipindahkan ke sebrang yang dipegang oleh C
c. untuk membantu anggota lain untuk menyebrang. Efek pendulum saat ini berkecendrungan untuk membawa yang menyebrang bergerak ke arah sisi yang dituju
d. Orang terakhir menyebrang dengan cara pertama
Tensioned Rope
Gambar dimuka mengilustrasikan cara alternatif yang dapat digunakan jika terdapat tebing atau pohon yang dapat digunakan untuk menambatkan tali disebrang sungai. B menyebrang dengan cara sebelumnya kemudian dengan mengikatkan tali. Jika sudah sampai ke sebrang tali yang satu di bentang menyebrangi sungai secara diagonal kira-kira 3-4 M diatas permukaan air, tali dapat ditegangkan oleh A dan dibantu oleh sisa anggota dengan menggunakan sistem katrol. Yang paling penting tali harus cukup tegang karena akan digunakan untuk menahan berat tubuh yang menyebrang
C kemudian terikat pada pertengahan tali ke2 yang dipegang oleh A dan B. C menggunakan tali tubuh yang dikaitkan pada tali pengaman. Untuk stabilitas dia dapat berpegangan pada tali pengaman dan dibantu oleh B untuk menyebrang dengan cara diagonal. Sisa dari anggota melakukan hal yang sama kecuali anggota terakhir menyebrang seperti B.
Cara ini sangat efektif dan aman hanya sangat tergantung pada tambatan yang tersedia pada posisi yang tepat dan mempunyai ketinggian yang cukup. Regu atau kelompok harus membawa karabiner dan sling
Jika terjatuh
Hal paling parah adalah jika anda kehilangan pijakan dan hanyut jangan panik jika anda terikat pada tali maka anda akan mengayun kesisi, atau anda akan ditarik kepinggir oleh arus. Jika anda tidak terikat tali lepas ransel anda tetapi tetap pegang kuat-kuat usahakan mengambang dengan kaki terlebih dahulu.
Jangan coba untuk melawan arus tapi usahakan untuk mencari batuan sebagai pijakan yang bebas dari pohon tumbang.
Di Seberang
Menyeberang sungai dengan tetap kering merupakan hal yang diinginkan. Menyeberang sungai kadang-kadang merupakan pengalaman yang menakutkan. Jika kelompok sudah selamat sampai diseberang keringkan tubuh anda gunakan kaos kaki kering dan pakai pakaian cadangan. Minuman hangat dapat menolong menaikan semangat kembali.
KESIMPULAN
Arus dan sungai merupakan bagian dari pegunungan, belajar untuk menyeberang sungai yang aman merupakan hal yang penting. sungai kadang dapat menjadi teman sekaligus musuh. Perhatikan hal ini dalam perencanaan anda dan hindari kelompok anda pada situasi dimana anda harus melakukan penyebrangan. menyebrang sungai harus merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan. Pengalaman dan pengetahuan atas berbagai teknik dan keterbatasan teknik tersebut merupakan kunci dari keberhasilan. Lebih baik berjalan jauh memutar daripada mengambil resiko mempertaruhkan nyawa untuk melakukan penyebrangan sungai yang sulit.