RSS

Menyeberangi Sungai

02 Jan

MENYEBERANGI SUNGAI

PENDAHULUAN

Pengetahuan   mengenai   sungai,   arus,   penyeberangan   dan   lain-lain merupakan pengetahuan  yang  sangat  penting,  yang  lebih  penting  lagi  adalah kemampuan menilai situasi  termasuk alternatif lain untuk menyebrang.  Hal ini penting karena pada beberapa kejadian terdapat kecelakaan terutama pada saat penyebrangan  sungai  yang  menunjukan  kurang  pengetahuan  mengenai  arus dari para Leader.

PERENCANAAN

Di  pegunungan sebagai  konsekuensi  tipisnya  lapisan  tanah  subur  dan tutupan tumbuhan, arus seringkali naik dengan cepat dan seringkali tidak dapat disebrangi  sebaliknya  jika  hujan  berhenti  maka  jumlah  air  akan  menurun dengan  cepat.  Hal  ini  cukup  bernilai  untuk  digunakan  sebagai  suatu  acuan dalam menilai sungai.

Sangat bijaksana untuk mengantisipasi kenaikan jumlah air, rencanakan jalur yang akan ditempuh dengan cara memperhatikan ramalan cuaca, berapa kali terjadi banjir dalam setahun dan kapan jadwal pelepasan air dari dam-dam.

Menyeberang atau tidak

Meskipun demikian,  dalam perencanaan    yang sangat telitipun, perencanaan tidak akan dapat meniadakan berbagai kemungkinan yang timbul. Adalah sifat dari pegunungan yang tidak dapat diduga keadaan yang tiba-tiba atau  perubahan  rencana  akhirnya  membuat  pemimpin  kelompok  disudutkan pada  pilihan  :  menyeberang   atau   tidak?? Jika   penyebrangan   secara langsung dan tidak ada resiko yang ditempuh maka pilihlah lokasi yang paling mudah untuk disebrangi. Tapi jika dirasakan terdapat keraguan maka pikirkan berbagai  kemungkinan  dan  alternatif  sebelum  memutuskan  untuk  melakukan penyebrangan.

Pada   beberapa   aspek   dalam   pengetahuan   kegiatan   dialam   bebas, keputusan seringkali diambil berdasarkan pengalaman dan akal sehat.   Faktor faktor  yang  harus  dipertimbangkan  dalam  menilai  adalah  :  Lebar  sungai, kedalaman air, warna air, arus dan gerakan putaran arus dan bentuk dari dasar sungai. Selain hal tersebut, pertimbangan lain adalah kondisi fisik dari anggota kelompok dan buatlah pertanyaan :

Seberapa aman Penyebrangan bagi kebanyakan anggota” .

Alternatif

  Pertimbangan pertama adalah seterpencil apa lokasi penyebrangan.
  Periksa peta dengan seksama, baik kebagian hulu maupun hilir. Apakah ada  jembatan  dekat  dengan  lokasi  sehingga  tidak  perlu  menyeberangi sungai secara langsung.
  Jika  memang  harus  menyebrang,  perhatikan  ramalan  cuaca  apakah terdapat  kemungkinan  untuk  menunggu  sampai  air  turun  ?  jika  tidak apakah kelompok harus tidur  dengan membuat bivak ?
  Jika kelompok dalam keadaan sehat dan waktu cukup lapang maka dapat dipilih alternatif mengikuti sungai kearah hulu dan menyeberangi sungai pada tempat yang volume airnya lebih kecil/dangkal.   Permasalahannya adalah  seberapa  jauh  kelompok  akan  berjalan  dan  bagaimana  daerah yang akan dilalui, apakah dibagian lain masih ada lokasi penyebarangan yang  lebih  baik?  Dan  apakah  stamina  menunjang  untuk  melakukan kegiatan  tersebut.    Hal  itu  adalah  beberapa  pertanyaan  yang  harus dijawab.

Tidak  perlu  ditekankan  lagi  bahwa  menyebrangi  sungai  dengan  metoda apapun  terdapat  resiko yang  cukup  tinggi.  Menyeberang  sungai adalah prosedur darurat, yang hanya dapat dilakukan apabila alternatif lain tidak ada.

PEMERIKSAAN

Jika  ternyata  sungai  terlihat  dapat  disebrangi  dengan  aman,  pemimpin kelompok harus memeriksa sungai untuk dapat menemukan titik penyebrangan paling  aman.   Kemampuan  membaca  gerak  arus  dipermukaan  air  merupakan bantuan yang sangat menolong untuk dapat menentukan bentuk dasar sungai.
Aliran air yang biasanya ditandai dengan bentuk “V” halus yang panjang menunjukan arus bawah, “Ombak berdiri” bisanya menandakan adanya batuan pada dasar sungai yang mana memantulkan air keatas.  Bentuk seperti ini tidak begitu  berbahaya,  tetapi  menggambarkan  dasar  sungai  yang  tidak  teratur sehingga   menyulitkan   untuk   disebrangi.   Pada   permukaan   seperti   batuan membentuk  ulakan  /  pusaran  kebawah  dimana  arus  berputar  sebaliknya  dari arus   utama.   Jika   halangannya   besar   dan   undakan   arus   tegak   seringkali membentuk  arus  bawah  terhadap  halangan.  Arus  vertikaL  (stopers)  dapat sangat   berbahaya   jika   kita   masuk   kedalamnya   karena   akan   sulit   untuk melepaskan diri halangan yang terlihat atau tidak terlihat seperti cabang pohon juga membahayakan

Selection of Crossing Point

Untuk  memilih  titik  penyebrangan  yang  baik  terdapat  beberapa  faktor yang perlu diperhatikan:

      Perhatikan  peta  arus  dengan  lebar  lebih  dari  8  M  seringkali  ditunjukan dengan  dua  garis  sejajar  pada  peta  berskala  1:50.000,  peta  1:25.000 juga  menunjukan  tempat  dimana  aliran  pecah  menjadi  beberapa  aliran kecil yang mana dapat disebrangi lebih mudah dengan aliran utama.
      Seringkali  lebih  mudah  menyebrangi  sungai  dekat  muara.  Aliran  yang akan  masuk  ke  danau  biasanya  tenang  dan  konsekuensinya  arus  akan melambat  sekitar  setengah  sampai  satu  kilometer. Pada  umumnya  air cukup  dalam  tetapi  pergerakannya  lamban  sehingga  diperluikan  kehati- hatian  bagi  orang  yang  menyebrang  terutama  bagi  yang  tidak  bisa berenang.

      Daerah yang dipilih harus bebas dari hambatan baik itu hambatan yang terlihat maupun tidak seperti batu besar atau pohon tumbang yang mana dapat  menghambat  tali  atau  menjebak  perenang.  Hindari  tepian  yang tinggi  dan  yakinkan  daerah  tujuan  mudah  dicapai  dengan  akses  yang mudah.

Hambatan buatan orang seperti jembatan roboh menyediakan tambahan peringatan.

      Arus  seringkali  sangat  kuat  pada  sisi  luar  belokan.  Disini  seringkali  kita temukan tepian yang terkikis dengan dalam, arus yang sangat deras tidak kondusif bagi penyebrangan yang aman.
      Dasar sungai juga mungkin dicari yang paling rata bebas dari kedalaman yang bervariasi batuan besar, batuan tajam atau lumpur.
      Pada  beberapa  kasus  pemilihan  titik  penyebrangan  dapat  dipengaruhi oleh keterbatasan peralatan yang dibawa oleh kelompok.
      Jika  penyebrangan  tidak  dapat  diamankan  oleh  penggunaan  tali  maka penyebrangan  harus  dibatalkan.  Panjang  tali  itu  sendiri  merupakan  hal yang  membatasi  melakukan  penyebrangan  idealnya  lebar  sungai  tidak lebih dari sepertiga panjang tali.
      Penyebrangan  yang  lebih  panjang  dari  itu  hanya  dapat  dilakukan  oleh penggunaan pelampung akhirnya anda harus memikirkan bagaimana jika anggota  regu  gagal  menyebrang  dan  hanyut  apakah  mereka  dapat diselamatkan atau tidak.

PERSIAPAN

Pada saat  titik  penyebrangan  telah  ditentukan maka  saatnya  memilih metoda dengan situasi dan kondisi fisik anggota. Diskusikan dengan kelompok mengenai  prosedur  penyebrangan,  bagaimana  mengikat  pada  tali,  bagaimana mengatur pakaian, bagaimana cara berdiri dan prosedur jika terjatuh yakinkan setiap  orang  mengetahui  tanggung  jawab  mereka.  Atur  kelompok  dalam kelompok-kelompok    kecil    yang    disesuaikan    dengan    ukuran    tubuh    dan kekuatannya.  Cobalah  cara  penyebrangan  ditepi  sungai  sehingga  kita  yakin semua  anggota  mengetahui  cara  mengoperasikan  alat.  Cara  terbaik  dalam berkomunikasi adalah menggunakan komunikasi visual,

River Crossing Without Rope

Banyak  sungai  yang  dapat  disebrangi  tanpa  harus  menentukan  lokasi yang  mudah,  perlu  diingat  setiap  satu  setengah  langkah  dapat  memunculkan bahaya  pada  anggota  regu  terutama  apabila  mereka  membawa  beban  berat. Melompat  dari  satu  batu  ke  batu  yang  lain  suatu  cara  untuk  menunjukan kemampuan tetapi juga sesuatu yang dapat mempermudah medapatkan cedera kaki atau sikut yang retak. Pilihlah cara menyebrang yang mudah bagi kelompok dan  hindari  menyebrang  pada  batuan  basah  atau  licin,  lebih  baik  masuk kedalam air dan mengorbankan kaki daripada terpeleset dari batu.

Jika  anda  memutuskan  untuk  masuk  ke  air  ada  teknik  dasar  untuk menyebrang  yang  dapat  di  gunakan  baik  kelompok  terikat  oleh  tali  maupun tidak. Aturan pertama tetap pakai sepatu anda. Sepatu dapat melindungi kaki dari batuan tajam dan menyediakan pijakan yang kokoh dibanding dengan kaki telanjang  dapat  juga  anda  melepas  kaos  kaki anda.  Jika  anda memiliki  gaiter dapat juga digunakan karena gaiter dapat melindungi kaki dan mengurangi mati rasa  karena  dingin,  melindungi  kaki  dari  batuan  kecil  dan  pasir   yang  masuk sepatu.  buka  baju  hangat  anda  dan  gulung  celana  sampai  diatas  batas  air. Pakaian  yang longgar  dapat  membahayakan karena  akan  seperti layar  tertiup angin. Ransel tetap dipakai tapi jangan pasang tali pinggangnya apabila anda hanyut anda akan mudah melepasnya.

Di  dalam  air  usahakan  menghadap  arus  dengan  kaki  terbuka  kira-kira setengah  meter.  Jika  anda  menghadap  kesisi  lain  maka  arus  akan  dapat menyeret  dan  menyebabkan  lutut  terluka.  Jangan  menyilangkan  kaki  tapi lakukan  gerak  ke  samping  secara  bertahap,  yakinkan  kaki  yang  satu  telah berdiri   kokoh   sebelum  memindahkan   kaki   yang   lainnya.  Usahakan   untuk mempertahankan  pijakan  pada  dasar  sungai  hal  ini  membantu  untuk  tetap berdiri   pada   posisi  sehingga   akan  mendorong  kerah   yang  kita   inginkan. Punggung  harus  berada  setengah  lingkaran  kearah  sisi  yang  dituju  untuk mencapai efek “ferryglide”. Tongkat yang ditempatkan didepan dapat menjadi kaki   ketiga   dan   membantu   stabilitas.   Selain   itu   dapat   digunakan   untuk mengetahui kedalaman air.

Jika  anda  terpeleset  lepaskan  ransel  anda  segera,  tetapi  pegang  kuat- kuat  karena  ransel  dapat  mengambang,  jangan  melawan  arus  usahakan  kita ikuti arus dengan kaki terlebih dahulu sehingga kita dapat menemukan pijakan. Hindari  pohon  yang  tenggelam  yang  mana  kita  akan  mudah  terjebak  oleh kekuatan air.

With Stick
Penyebrangan  dapat  dilakukan  tanpa  tali  jika  tinggi  muka  air  cukup rendah dimana konsekuensi yang dihadapi jika jatuh hanya basah.

The Huddle
Tiga  orang  dengan  tinggi  yang  sama  berpelukan  dengan  3  tangan berhubung-hubungan. Orang yang terkuat harus menghadap arus, kelompok ini berpegangan satu dengan yang lainnya dengan menyebrang. Jika dasar sungai tidak  rata  disarankan  untuk  bergerak  satu  persatu,  kelompok  harus  bergerak atas perintah pemimpin behati-hatilah pada saat memasuki atau meninggalkan sungai karena pada saat itu salah satu anggota harus melepaskan pegangannya

In Line Astern
Tiga orang dalam satu kelompok mengambil posisi seperti pada gambar, semua anggota menghadap arus dan berpegangan pada pinggang dari anggota yang  didepan.  Pemimpin  jika  mungkin  memegang  tongkat.  Kelompok  ini bergerak kesamping secara bersama-sama yang daitur oleh komando pemimpin kelompok

In Line Abreast
Cara  ini  dilakukan  oleh  tiga  orang  atau  lebih  yang  bergandengan  dan memegang tongkat panjang.

RIVER CROSSING WITH ROPE

Continous Loop System
Sistem  ini  terdiri  dari  dua  ujung  tali  yang  terikat  untuk  membentuk lingkaran.  Panjang  tali  ditentukan  oleh  lebar  sungai  yang  disebrangi  misalnya panjang tali 40 M dapat menyebrangi sungai dengan lebar 12 M

B, adalah orang yang terkuat atau terbesar dari  anggota, menyebrang terlebih dahulu. Dia terikat pada tali yang diikatkan pada ketiak,  dia menyebrang dan ditahan oleh  A.   A  dan  C  tidak membilay jika B hanyut dia ditarik ke pinggir oleh  C dimana A membiarkan tali kendur.

Jika B sudah sampai ke pinggir sungai dia dapat melepaskan ikatannya. C dapat menyebrang dibantu oleh A. jika C hanyut dia ditari ke pinggir oleh B

Jika dua orang sudang menyebrang maka posisi bilaying berada pada B yang berdiri diatas D. jika D hanyut maka dia dapat ditahan oleh C.

Untuk orang terakhir yang menyebrang dilakukan seperti posisi pertama dibantu  oleh  B,  ditarik  kepinggir  oleh  C  jika  ia  hanyut.  Yang  paling  penting adalah usahakan tali bebas dari air untuk mengurangi hambatan.

Jika terdapat dua tali maka pemimpin dan orang kedua dapat melakukan bilaying seperti pada gambar. D dan sisa anggota terikat pada tengah-tengah tali pertama yang mana ujung yang satu dipegang oleh C. D dibilay oleh A dan B  pada  saat  dia  menyebrang  secara  diagonal,  pada  saat  dia  jatuh  maka  dia dapat  ditolong  oleh  C.  pada  saat  sampai  disisi  sungai  dia  melepas  tali  dan mengikatkan tali dari B dan C untuk ditari oleh A. A kemudian menarik tali untuk menyebrangkan orang selanjutnya.

PENDULUM SYSTEM
Pada sistem pendulum ujung tali dipegang dari posisi hilir untuk menyediakan bantuan bagi yang menyebrang seperti sistem continous loop harus orang yang terbesar dan terkuat.

a. B. terikat pada tali dengan panjang sepertiga panjang tali dari A. ujung tali yang    lain diikatkan sehingga membentuk lingkaran. A berposisi di atas B dengan mengkaitkan tali pada tambatan.  Jika tidak ada tambatan maka anggota lain harus membantu menahan tali. B menyebrang sungai dengan dibantu oleh tali yang dipegang oleh A jika B terpeleset maka dia diamankan oleh C

b. Sampai di sebrang B melepas tali dan menyerahkan pada C yang terikat dan menyebrang dibantu oleh A dan dibelay oleh B dan D. Pada posisi ini tali pendulum dapat dipindahkan ke sebrang yang dipegang oleh C

c. untuk membantu anggota lain untuk menyebrang. Efek pendulum saat ini berkecendrungan untuk membawa yang menyebrang bergerak ke arah sisi yang dituju

d.   Orang  terakhir  menyebrang  dengan cara pertama

Tensioned Rope

Gambar dimuka mengilustrasikan cara alternatif yang dapat digunakan jika terdapat tebing atau pohon yang dapat digunakan untuk menambatkan tali disebrang sungai. B menyebrang  dengan  cara  sebelumnya kemudian   dengan   mengikatkan   tali. Jika sudah sampai ke sebrang tali yang satu  di  bentang  menyebrangi  sungai secara  diagonal  kira-kira  3-4  M  diatas permukaan air, tali dapat ditegangkan oleh A dan dibantu oleh sisa anggota dengan menggunakan sistem katrol. Yang paling penting tali harus cukup tegang karena akan digunakan untuk menahan berat tubuh yang menyebrang

C kemudian terikat pada pertengahan tali ke2 yang dipegang oleh A dan B.  C  menggunakan  tali  tubuh  yang  dikaitkan  pada  tali  pengaman.  Untuk stabilitas dia dapat berpegangan pada tali pengaman dan dibantu oleh B untuk menyebrang dengan cara diagonal. Sisa dari anggota melakukan hal yang sama kecuali anggota terakhir menyebrang seperti B.
Cara ini sangat efektif dan aman hanya sangat tergantung pada tambatan yang  tersedia  pada  posisi yang  tepat  dan  mempunyai  ketinggian yang  cukup. Regu atau kelompok harus membawa karabiner dan sling

Jika terjatuh
Hal paling parah adalah jika anda kehilangan pijakan dan hanyut jangan panik jika anda terikat pada tali maka anda akan mengayun kesisi, atau anda akan ditarik kepinggir oleh arus. Jika anda tidak terikat tali lepas ransel anda tetapi  tetap  pegang  kuat-kuat  usahakan  mengambang  dengan  kaki  terlebih dahulu.
Jangan  coba  untuk  melawan  arus  tapi  usahakan  untuk  mencari  batuan sebagai pijakan yang bebas dari pohon tumbang.

Di  Seberang
Menyeberang sungai dengan tetap kering merupakan hal yang diinginkan. Menyeberang sungai kadang-kadang merupakan pengalaman yang menakutkan. Jika kelompok sudah selamat sampai diseberang keringkan tubuh anda gunakan kaos kaki kering dan pakai pakaian cadangan. Minuman hangat dapat menolong menaikan semangat kembali.

KESIMPULAN
Arus  dan  sungai  merupakan  bagian  dari  pegunungan,  belajar  untuk menyeberang sungai yang aman merupakan hal yang penting. sungai kadang dapat  menjadi  teman  sekaligus  musuh.  Perhatikan  hal  ini  dalam  perencanaan anda  dan  hindari  kelompok  anda  pada  situasi  dimana  anda  harus  melakukan penyebrangan.  menyebrang  sungai  harus  merupakan  alternatif  terakhir  yang dapat  dilakukan.  Pengalaman  dan  pengetahuan  atas  berbagai  teknik  dan keterbatasan  teknik  tersebut  merupakan  kunci  dari  keberhasilan.  Lebih  baik berjalan  jauh  memutar  daripada  mengambil  resiko  mempertaruhkan  nyawa untuk melakukan penyebrangan sungai yang sulit.

 
Leave a comment

Posted by on Wednesday, January 2, 2013 in Survival, Teknik Kepramukaan

 

Tags:

Leave a comment